JAKARTA – Anggota DPD RI dari Jawa Timur, Lia Istifhama, mengapresiasi kolaborasi Indonesia–Singapura Singapura melalui program RISING Fellowship.
Lia menilai RISING Fellowship merupakan inisiatif yang dirancang untuk memperkuat kolaborasi antara para pemimpin daerah di Indonesia dengan Pemerintah Singapura dalam berbagai sektor pembangunan.
Lia menjelaskan, RISING Fellowship yang diluncurkan pada 2018 merupakan komitmen bersama antara Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Presiden Joko Widodo.
“Program ini bertujuan mempererat hubungan antarpemerintah serta mendorong percepatan pembangunan daerah secara lebih inklusif.” kata Lia, Minggu (16/11).
Lia pun mengaku bersyukur karena terpilih mengikuti program tersebut bersama sejumlah pemimpin daerah lain.
“Program ini membuka ruang pembelajaran, dialog, serta peluang kolaborasi yang dapat membawa dampak nyata bagi kemajuan Jawa Timur.” tutur Lia.
Dalam rangkaian agenda di Singapura, Lia melakukan dialog langsung dengan Senior Minister Lee Hsien Loong terkait strategi pembangunan daerah.
Ia mengungkapkan banyak gagasan serta praktik terbaik dari Singapura yang relevan untuk diterapkan di Jawa Timur.
“Misalnya dalam hal pengembangan ekonomi, peningkatan daya saing, maupun penguatan kesejahteraan masyarakat.” jelas Lia.
Pertemuan tersebut juga menjadi momentum untuk memperkenalkan potensi besar Jawa Timur—mulai dari kualitas sumber daya manusia, kekuatan sektor industri, hingga ekosistem UMKM yang berkembang pesat.
Lia turut menyampaikan terima kasih kepada Duta Besar Singapura untuk Indonesia HE. Kwok Fook Seng serta Duta Besar RI untuk Singapura atas fasilitasi dan dukungan terhadap keterlibatannya dalam program komprehensif tersebut.
“Melalui pelatihan, pendampingan, serta kunjungan lapangan di Singapura, program RISING Fellowship menyoroti tiga sektor prioritas kerja sama, yaitu: Penguatan manajemen sekolah, Peningkatan layanan rumah sakit, Pembukaan peluang investasi baru di Jawa Timur.” beber Lia.
Lia optimistis seluruh pembelajaran dan jejaring yang dibangun melalui program ini akan menjadi modal penting bagi Jawa Timur untuk memperkuat tata kelola daerah.
“Serta mendorong pembangunan yang lebih modern, adaptif, dan berkelanjutan.” tutup Lia