SURABAYA – Sekjen Partai Golkar, Sarmuji, menyoroti aksi anarkis yang terjadi di Jawa Timur, di mana puncaknya massa melakukan pembakaran Gedung Grahadi, Surabaya, pada Sabtu malam (30/8).

Sarmuji menyesalkan aksi tersebut, mengingat Gedung Grahadi merupakan salah satu bangunan cagar budaya yang harus dilindungi.

“Sebagai orang Surabaya saya merasa sangat menyesalkan kejadian tersebut,” jelasnya saat dikonfirmasi Tikta.id, Senin (1/9)

Menurutnya, hingga saat ini ia masih heran atas peristiwa tersebut. Sebab, semarah-marahnya arek Surabaya tidak mungkin melakukan pembakaran Gedung Grahadi yang merupakan simbol kebanggaan Jawa Timur.

“Gedung tersebut adalah gedung bersejarah yang penuh makna. Demonstrasi itu boleh, asal tidak merusak atau bahkan membakar,” tegasnya.

Pasca peristiwa itu, Sarmuji berharap kejadian tersebut diusut seterang-terangnya. “Ke depan, kami berharap kejadian seperti ini, termasuk merusak dan membakar fasilitas umum, tidak lagi dilakukan,” tandasnya.

Banyak masyarakat Kota Pahlawan juga menyayangkan aksi anarkis para perusuh yang dianggap lebih parah dibanding kerusuhan 1998.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 21.30 WIB, ketika massa mulai melempari benda keras dan memaksa masuk dari sisi barat Gedung Grahadi. Mereka menjarah beberapa barang di ruangan wartawan, termasuk komputer, dan membakar ruang kerja Wakil Gubernur yang berada tepat di belakang ruang kerja Emil.