SIDOARJO — Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Rumah Juang RAMPAS Setia 08 Berdaulat menggelar diskusi silaturahmi bersama Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo, Senin, 2 Juni 2025. Kegiatan ini menjadi forum strategis untuk memperkuat sinergi antara masyarakat sipil dan pemerintah, khususnya dalam isu-isu seputar pertanian, peternakan, dan kesehatan hewan.

Koordinator Wilayah Provinsi Jawa Timur sekaligus perwakilan DPP Rumah Juang RAMPAS, Florencia, menyampaikan apresiasi atas keterbukaan dan dukungan dari dinas terkait.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Kepala Dinas, Eni Rustianingsih, beserta seluruh jajaran yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini,” ujar Florencia.

Ia menekankan pentingnya membangun kemitraan yang sinergis antara organisasi masyarakat sipil dan pemerintah. “Kami ingin menghindari ego sektoral antar-LSM atau ormas. Kritik tetap kami sampaikan, namun dengan cara yang konstruktif dan dalam semangat kolaborasi,” tuturnya.

Salah satu isu strategis yang dibahas dalam forum ini adalah pengawasan terhadap Rumah Potong Hewan (RPH), terutama menyangkut implementasi Undang-Undang No. 41 Tahun 2014 yang melarang pemotongan sapi betina produktif. Kebijakan tersebut dinilai penting untuk menjaga keberlanjutan sektor peternakan.

Sekretaris Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo, Mharta, menyambut baik penyelenggaraan forum dialog ini. Kepala Bidang Produksi dan Peternakan, drh. Toni, menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap praktik sapi glonggongan serta memastikan pemenuhan standar sertifikasi halal.

Ia juga mengungkapkan bahwa di wilayah Krian terdapat dua jenis RPH: RPH tradisional yang langsung menyalurkan daging ke pasar tradisional, dan RPH modern yang menerapkan proses pemotongan sekaligus pengemasan sebelum distribusi ke pasar modern dan supermarket.

Sementara itu, Kepala Bidang Sarana, Prasarana, dan Penyuluhan, Nusfah, menambahkan bahwa pengawasan sektor peternakan turut diperkuat lewat kerja sama dengan berbagai lembaga, seperti DPR, Majelis Ulama Indonesia, TNI, dan Kepolisian.

Forum ini menjadi langkah awal bagi Rumah Juang RAMPAS untuk memainkan peran sebagai mitra kritis sekaligus strategis pemerintah dalam tata kelola sektor pangan dan peternakan.

Mereka mendorong terciptanya kebijakan yang adil, transparan, dan berpihak pada masyarakat. “Silaturahmi adalah awal, sinergi adalah tujuan,” pungkas Florencia.