SURABAYA – SMK Muhammadiyah 1 Surabaya (SMK MUDISA) bersama Kantor Layanan LAZISMU meluncurkan Program Ta’awun Peduli Anak Yatim, Dhuafa, dan Siswa Potensi Putus Sekolah.

Kepala SMK MUDISA, Irvandy Andriansyah, menyebut banyak siswa yang menghadapi kesulitan ekonomi hingga terancam berhenti sekolah.

“Kami menemukan beberapa siswa yang benar-benar berada di ujung tanduk. Bukan karena mereka malas atau nakal, tetapi karena keadaan ekonomi keluarga yang memaksa. Ada yang yatim, ada yang orang tuanya sakit, ada yang pendapatannya bahkan tak cukup untuk makan sehari-hari,” ungkap Irvandy, Sabtu (16/8).

Program ini, kata Irvandy, menjadi jembatan antara siswa yang membutuhkan dengan para dermawan. Bantuan yang disalurkan di antaranya uang seragam sekolah, pembayaran SPP, hingga program orang tua asuh yang mendampingi penuh selama siswa menempuh pendidikan.

Ia menegaskan, inisiatif tersebut bukan hanya soal biaya, tetapi juga menyangkut masa depan anak-anak.

“Ini tentang masa depan mereka. Tentang memastikan bahwa seorang anak yang hari ini hampir menyerah, besok masih punya alasan untuk tersenyum dan berjuang. Tentang memastikan bahwa mereka yang kehilangan orang tua, tetap punya keluarga baru yang peduli,” tegasnya.

Irvandy berharap dukungan masyarakat luas dapat memastikan siswa tidak kehilangan kesempatan meraih mimpi mereka.

“Kami tidak bisa berjalan sendiri. Kami butuh hati-hati baik yang mau mengulurkan tangan. Satu kebaikan kecil dari Anda bisa mengubah jalan hidup mereka. Jangan biarkan mimpi anak-anak ini mati hanya karena biaya,” pungkas Irvandy.