SURABAYA – SMK Muhammadiyah 1 Surabaya (SMK MUDISA) bersama Kantor Layanan LAZISMU menyalurkan dana pendidikan untuk lebih dari 20 siswa yatim, duafa, dan berisiko putus sekolah. Penyaluran berlangsung di Ruko Mudisa Business Center, Jalan Gembong Sawah Barat 57A Surabaya, beberapa waktu lalu

Kepala SMK MUDISA, Irvandy Andriansyah, menegaskan komitmen sekolah agar tidak ada siswa terhenti pendidikannya hanya karena biaya.

“Bagi kami, pendidikan adalah hak setiap anak, bukan hanya milik mereka yang mampu. Program ini adalah bentuk ikhtiar kami agar tidak ada siswa MUDISA yang harus berhenti di tengah jalan hanya karena biaya. Kami akan terus berjuang bersama LAZISMU dan para mitra untuk menjaga asa mereka tetap menyala,” ujarnya.

Dukungan datang dari Bank Jatim Syariah Cabang Surabaya. Perwakilannya, Bu Ninin, menyebut langkah ini sebagai investasi sosial yang bernilai tinggi.

“Kami melihat program ini sebagai langkah nyata untuk membangun peradaban. Pendidikan adalah kunci perubahan. Apa yang dilakukan SMK MUDISA adalah investasi sosial yang nilainya tak bisa diukur dengan uang. Kami merasa terhormat bisa ikut bersinergi dalam agenda penuh makna ini,” tuturnya.

Hal senada disampaikan Kepala Kantor Layanan LAZISMU SMK MUDISA, Arvi Irchami.

“Kami ingin menghadirkan cahaya harapan di tengah gelapnya keterbatasan. Melalui pentasyarufan ini, kami ingin anak-anak tahu bahwa mereka tidak sendiri. Ada sekolah, ada LAZISMU, ada para dermawan, dan ada banyak pihak yang peduli. Dari sinilah kita ingin melahirkan generasi yang kuat dan berdaya,” ucapnya.

Salah satu penerima bantuan bahkan menyampaikan rasa syukur dengan suara lirih.

“Terima kasih, SMK MUDISA. Saya janji akan belajar lebih giat, supaya tidak mengecewakan bapak-ibu guru dan donatur,” katanya.