SURABAYA – Menjadi momen penting bagi SMK Muhammadiyah 1 Surabaya (SMK Mudisa). Aula sekolah yang biasanya digunakan untuk kegiatan belajar, kali ini dipenuhi ratusan wali murid kelas X. Suasananya hangat dan penuh semangat, menjadi saksi terjalinnya kolaborasi erat antara sekolah dan orang tua.
Kegiatan bertajuk “Sinergi Orang Tua dan Sekolah dalam Mencetak Generasi Cerdas, Berakhlak, dan Mandiri” ini menggabungkan dua agenda utama: sosialisasi program sekolah dan kajian parenting. Bukan sekadar pertemuan formal, melainkan ajang menyatukan hati, pikiran, dan komitmen bersama demi masa depan anak.
Sorotan utama tertuju pada Astri Ivo, narasumber yang dikenal sebagai sosok inspiratif dan penuh keteladanan. Ia menggambarkan sekolah sebagai ladang ilmu tempat anak menanam pengetahuan, sementara rumah adalah akar yang meneguhkan karakter.
Jika akar itu kuat, kata Astri, maka pohon kehidupan anak akan tumbuh kokoh, siap menghadapi berbagai tantangan hidup.
“Sekolah adalah ladang ilmu, tetapi rumah adalah akar karakter. Jika akar itu kuat, pohon kehidupan anak akan tumbuh kokoh!” katanya.
Pesan ini seakan mengingatkan semua orang tua bahwa pendidikan sejati dimulai dari rumah, sebelum dilanjutkan di bangku sekolah.
Selain itu, hadir pula Zuhrotul Mar’ah, Anggota DPRD Surabaya, yang mengingatkan pentingnya menjaga sikap dan ucapan di hadapan anak.
“Anak adalah peniru ulung. Mereka belajar dari setiap kata yang kita ucapkan. Pastikan kata-kata itu menjadi doa, bukan sebaliknya,” pesannya
Sementara itu, Mochammad Chamdani, Ketua Paguyuban RT-RW Kota Surabaya, mengajak orang tua berperan aktif menciptakan lingkungan yang sehat, aman, dan mendukung tumbuh kembang anak.
Memasuki sesi berikutnya, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum memaparkan program unggulan SMK Mudisa untuk tahun ajaran baru. Mulai dari strategi pembelajaran, peningkatan fasilitas, hingga ragam kegiatan ekstrakurikuler yang dirancang untuk mengasah bakat sekaligus membentuk karakter siswa.
Antusiasme para wali murid terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan, menandakan keinginan mereka untuk terlibat langsung dalam proses pendidikan anak.
Kepala SMK Mudisa dalam sambutannya menegaskan, tujuan pendidikan di sekolah ini tidak berhenti pada pencapaian nilai akademik. Bagi mereka, membentuk generasi berakhlak mulia sama pentingnya dengan mencetak siswa berprestasi.
Namun, cita-cita itu hanya akan tercapai jika ada langkah seirama antara guru di sekolah dan orang tua di rumah saling percaya, saling menguatkan, dan saling mendukung setiap proses yang dilalui anak.
“Kami tidak ingin hanya mencetak lulusan yang pintar secara akademis, tapi juga kuat akhlaknya. Itu hanya bisa terwujud jika sekolah dan orang tua berjalan bersama, saling percaya, dan saling mendukung.”