JAKARTA – Dunia pendidikan sering kali identik dengan dedikasi dan pengabdian. Namun, bagaimana jika seorang guru justru terjebak dalam pusaran romansa dan dilema profesional? 

Pertanyaan itu coba dijawab lewat film The English Teacher (2013), sebuah drama komedi ringan dengan sentuhan satir tentang kehidupan akademik dan dunia panggung.

Disutradarai Craig Zisk, film ini dibintangi Julianne Moore, Greg Kinnear, Nathan Lane, dan Michael Angarano. 

Ceritanya berpusat pada Linda Sinclair (Julianne Moore), guru bahasa Inggris di sebuah SMA kecil di Pennsylvania. Linda dikenal berdedikasi, mencintai sastra, namun menjalani hidup yang monoton.

Kehidupannya berubah ketika Jason Sherwood (Michael Angarano), mantan muridnya, pulang kampung setelah gagal berkarier sebagai penulis drama di New York. 

Linda tergerak membantu Jason dengan mementaskan naskahnya di sekolah. 

Di sinilah konflik bermula, idealisme sastra beradu dengan aturan konservatif sekolah, sementara hubungan pribadi Linda dan Jason berkembang ke arah yang tak terduga.

Film ini memadukan humor, romansa, sekaligus kritik sosial. Ada sindiran halus tentang dunia pendidikan yang kaku, juga tentang bagaimana ambisi seni kerap berbenturan dengan realitas. 

Julianne Moore tampil memikat sebagai sosok guru yang canggung, penuh idealisme, namun juga rapuh dalam urusan pribadi. 

Chemistry antara Moore dan Angarano memberi warna, meski sebagian penonton menganggap hubungan mereka agak kontroversial.

Selain itu, kehadiran Nathan Lane sebagai guru drama menambah lapisan komedi dengan gaya flamboyan khasnya. 

Sementara Greg Kinnear berperan sebagai ayah Jason yang masuk dalam lingkaran konflik, mempertegas kompleksitas hubungan antar tokoh.

Meski tidak menjadi box office besar, The English Teacher menawarkan tontonan yang segar bagi pecinta drama ringan dengan bumbu satir. 

Film ini mengingatkan bahwa guru bukanlah sosok sempurna tanpa cela, melainkan manusia biasa dengan mimpi, kegagalan, dan pencarian kebahagiaan.