JAKARTA – The Legend of Tomiris, disutradarai oleh Akan Satayev, merupakan film epik Kazakhstan berskala besar yang menceritakan kisah Tomiris, sang ratu legendaris Massagetae yang memimpin pasukan melawan kekejaman kekaisaran Persia di abad ke-6 SM.

Pengenalan Tokoh & Latar

Tomiris (Almira Tursyn) tumbuh bersama ayahnya, Raja Spargapeithes, lalu melanjutkan pelatihan sebagai prajurit nomaden, menjaga keseimbangan suku saat ancaman datang.  

Setelah ayah dan keluarganya dibunuh oleh pejabat pengkhianat Kavaz dan Kurtun, Tomiris melarikan diri dan akhirnya kembali kuat, menjadi ratu yang diperhitungkan.  

Musuh utamanya adalah Cyrus the Great (Ghassan Massoud), raja Persia yang ambisius. Tomiris memimpin aliansi suku Massagetae dan Savromat untuk mengalahkannya. 

Konflik dan Penegakan Legend

Film ini ceritakan dua fase utama:

1. Awal kehidupan Tomiris biopik yang menggambarkan pembentukan dirinya sebagai prajurit dan pemimpin, termasuk tidak mudahnya merebut kembali posisi saat konflik internal suku.

2. Perang melawan Persia: dengan taktik gerilya di stepa, akhirnya mengakhiri ambisi Persia melalui kemenangan simbolis dan legendaris.

Karakter dan Penggambaran

Almira Tursyn bersinar meski ini debut aktingnya, ia berhasil membawa sosok Tomiris sebagai pemimpin ambisius penuh empati dan keluhuran hati.

Karakter pendukung seperti Sardana (Aizhan Lighg), Argun, dan tokoh pengkhianat suku dikembangkan cukup kuat tapi tidak mendalam fokus utamanya memang memperlihatkan Tomiris sebagai figur sentral.

Visual & Eksekusi Sinematik

Produksi megah: sinematografi memperlihatkan lanskap stepa yang luas, gerakan/perang kuda yang autentik, serta kostum yang mewah walau beberapa sumber mencatat CGI di adegan magis-nya terasa kurang halus.

Adegan pertempuran memakai stunt koreografi dan efek nyata yang kuat, tetapi ada kritik soal pacing yang terasa lambat di babak awal.

Refleksi dan Pesan Moral

Film ini menjadi simbol dari:

Feminisme sejarah: memberi ruang bagi figur kepemimpinan perempuan di masa lalu yang jarang diangkat.

Perlawanan terhadap penindasan: menggambarkan bagaimana suku nomaden bisa bersatu untuk menghadapi imperium besar.

Luka, identitas, dan pemulihan: Tomiris muncul bukan hanya sebagai prajurit, tapi sebagai simbol kekuatan dan harga diri yang lahir dari tragedi.

Catatan

The Legend of Tomiris adalah karya epik yang patut ditonton bila kamu suka dengan film bertema sejarah besar dan sosok pahlawan perempuan legendaris.

Meskipun menemui kritik pada editing naratif dan karakter tambahan, kekuatan visual dan kehadiran Almira Tursyn menjadikannya tontonan yang menggugah dan berwawasan luas.

Kalau kamu ingin versi singkat untuk media sosial, judul alternatif, atau penyesuaian gaya, tinggal bilang ya!