SURABAYA – Tren kasus DBD di Jawa Timur menurun. Per April 2025 tercatat 9.437 kasus, lebih rendah dibanding April 2024 yang mencapai 14.634 kasus. Meski begitu, Kepala Dinas Kesehatan Jatim, Erwin Astha Triyono, mengimbau masyarakat tetap waspada dan giat melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus.
“Walaupun trennya menurun, kita harus tetap waspada dan mengantisipasi kenaikan kasus DBD, karena DBD ini menyerang di semua kelompok umur, dewasa hingga anak-anak dengan tingkat kematian tertinggi terjadi pada anak,” ungkap Erwin, Jum’at (16/4).
PSN dianjurkan dilakukan seminggu sekali lewat Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik. Langkah 3M Plus meliputi menguras tempat penampungan air, menutup rapat TPA, serta mendaur ulang barang bekas. Plus-nya, menghindari gigitan nyamuk dengan kelambu, larvasida, ovitrap, hingga tanaman pengusir nyamuk.
“Langkah ketiga adalah menyingkirkan atau memanfaatkan serta mendaur ulang barang bekas seperti ban bekas, botol plastik, kaleng bekas. Dan, Plus yang paling penting adalah menghindari gigitan nyamuk,” ujar Erwin.
Fogging diakui hanya sebagai pendukung saat terjadi penularan, bukan metode utama pemberantasan DBD. Erwin menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat.
“Maka dari itu, ayo kita jaga terus kebersihan diri dan lingkungan. Lindungi diri kita, lindungi keluarga kita, lindungi sekitar kita,” imbaunya.
Pemprov Jatim juga telah mengeluarkan Surat Edaran Gubernur dan Dinkes Jatim serta melakukan promosi kesehatan, webinar, dan koordinasi lintas sektor.
Erwin mengingatkan nyamuk aedes bisa menggigit di luar waktu biasa akibat perubahan iklim, sehingga kewaspadaan harus terus ditingkatkan.
“Ancaman terjadi syok dan perdarahan terkadang muncul pada hari ketiga s.d kelima saat demam sudah turun. Oleh karena itu, segera periksakan anggota keluarga yang memiliki gejala DBD. Semakin cepat pertolongan akan semakin baik. Terapi DBD yg terbaik saat ini adalah terapi cairan yang cukup dan monitoring ketat klinis dan laboratorium pasien di faskes,” pungkasnya.