PEMALANG – Truk bermuatan ratusan batang bambu dengan ujung runcing dan tanpa pengaman masih bebas melintasi jalanan dalam Kota Pemalang. Kondisi ini memicu kekhawatiran para pengguna jalan karena berpotensi menyebabkan kecelakaan fatal.

Pantauan di Jalan Gatot Subroto, khususnya di perempatan lampu merah Sirandu, Pemalang, kendaraan tersebut rutin melintas dari arah selatan menuju pusat kota. Muatan bambu yang menjulang tanpa pelindung di bagian ujungnya dinilai membahayakan pengguna jalan lain.

Darus (50), seorang warga yang setiap hari melintasi jalan tersebut, mengaku waswas saat berada di belakang truk bermuatan bambu.

“Saya khawatir kalau lengah sedikit, pengendara bisa tertusuk bambu runcing itu. Mengerikan,” ujarnya saat ditemui pada Minggu (3/8).

Menanggapi hal ini, Kanit Gakkum Satlantas Polres Pemalang, Ipda Widodo Apriyanto, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon belum memberikan tanggapan rinci. Ia hanya menyampaikan, “Terima kasih atas informasinya.”

Seperti diketahui, bahwa muatan yang dapat diangkut kendaraan tertentu, sudah tertera di buku manual dengan spesifikasi berat maksimum. Ketentuan ini ditujukan agar mobil tetap bisa digunakan secara aman tanpa membebani kendaraan secara berlebihan.

Selain itu, angkutan dengan muatan berlebih juga dapat mengganggu pengguna jalan lain. Sehingga penting membangun kesadaran para pengguna angkutan agar tidak mengangkut muatan lebih dari ketentuan.

Pantauan awak media, hampir setiap hari dari pagi hingga sore kendaraan dengan over dimesion overload atau melebihi kapasitas muatan, baik truk bermuatan tebu, bambu dan material tanah, masih bisa melenggang bebas. Kondisi itu terpantau sangat membahayakan kendaraan di belakangnya.