SURABAYA – Sebanyak 24 tim dari Sekolah Sepak Bola (SSB) kelompok usia 11 tahun (U-11) siap menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam turnamen yang digelar di Stadion Klomprojoyo, Dukuh Menanggal, Gayungan, Surabaya, selama tiga hari mulai 9 hingga 11 Mei 2025.
Ketua Panitia Turnamen, Zainal Arifin, menyampaikan bahwa kompetisi ini merupakan wadah untuk menjaring bakat-bakat muda, terutama dari kalangan yang belum terjangkau pembinaan formal.
“Turnamen ini bertujuan untuk mencari bibit-bibit dari daerah yang mungkin tidak tersalurkan. Karena itu, kami rutin mengadakan kompetisi ini setiap tahun, dan tahun ini sudah memasuki tahun keempat,” ungkapnya, pada saat dikonfirmasi oleh pawarta tikta.id di lokasi Jumaat (9/5).
Ia menjelaskan, pemilihan kelompok usia 11 tahun bukan tanpa alasan. Menurutnya, usia ini merupakan jenjang awal yang sangat penting dalam proses pembinaan atlet muda.
“Di jenjang yang paling urgent ini, usia 11 tahun, adalah dasar pertama yang penting untuk pembinaan usia 11 sampai 20 tahun,” jelasnya.
Turnamen ini secara konsisten digelar di Stadion Klomprojoyo, yang menurut Zainal memiliki nilai historis dan keterikatan kultural dengan masyarakat setempat.
“Klomprojoyo itu nama lapangannya, tapi klubnya bernama Klub Nanggala. Nama ‘Klomprojoyo’ sendiri berasal dari istilah lokal, yaitu punden dari desa Dukuh Menanggal,” katanya.
Lebih lanjut, Zainal berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga memperkenalkan keberadaan lapangan Klomprojoyo kepada masyarakat luas, termasuk pemerintah kota.
“Harapannya ke depan masyarakat tahu bahwa di sini ada Lapangan Dukuh Menanggal atau Klomprojoyo. Supaya nanti setiap tahun saya adakan kompetisi ini dan semakin dikenal oleh warga Surabaya,” ujarnya.
Dalam kesempatan pembukaan turnamen, Sekretaris Komisi B DPRD Surabaya, Ghofar Ismail, turut hadir dan memberikan apresiasi atas inisiatif warga dalam menyelenggarakan kegiatan positif ini.
“Saya mengapresiasi perkumpulan insan sepak bola Dukuh Menanggal yang telah melaksanakan turnamen SSB usia 11 tahun ini. Luar biasa dan penuh semangat,” kata Ghofar.
Legislator dari Partai PAN ini, menekankan pentingnya kompetisi usia dini sebagai langkah awal membina generasi atlet muda yang kelak dapat membawa nama Surabaya ke tingkat yang lebih tinggi.
“Mudah-mudahan kegiatan ini berjalan maksimal dan bibit-bibit yang muncul dari turnamen ini bisa mewakili kota Surabaya maupun di tingkat Jawa Timur,” tambahnya.
Ghofar juga menegaskan, pentingnya peran pelatih dan ofisial dalam memberikan motivasi positif kepada para peserta, agar bibit-bibit unggul dapat tumbuh dan berkembang dengan kualitas yang baik.
“Harapan saya kepada adik-adik, terutama para ofisial, untuk terus memberikan semangat dan motivasi agar bibit-bibit ini benar-benar tumbuh menjadi pemain yang berkualitas dan bisa menjadi pemain hebat,” tegasnya.
Sebagai wakil rakyat, ia berkomitmen akan menyuarakan kepada Pemerintah Kota Surabaya agar pembinaan usia dini mendapat dukungan penuh dan berkelanjutan dari Dinas Pemuda dan Olahraga.
“Ya, harus berkelanjutan. Jadi nanti di tingkat kota ada kegiatan, dan di perkumpulan insan sepak bola juga ada kegiatan. Supaya pembinaannya maksimal,” pungkasnya.