
HarianMetro.co, POHUWATO – Warga Desa Bulili, Kecamatan Duhiadaa, Kabupaten Pohuwato, mulai angkat suara terkait belum direalisasikannya proyek pengadaan lampu penerangan untuk nelayan tangkap. Program tersebut merupakan bagian dari perencanaan Dana Desa (DDS) tahun anggaran 2024 dengan alokasi anggaran sebesar Rp37.500.000.
Hingga awal April 2025, warga mengaku belum melihat tanda-tanda pelaksanaan proyek, meskipun informasi yang beredar menyebutkan bahwa dana untuk program tersebut telah dicairkan.
“Kami sangat membutuhkan lampu penerangan saat melaut. Ini menyangkut keselamatan dan efisiensi kerja kami sebagai nelayan. Tapi sampai sekarang, lampu belum juga dibagikan,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Minggu (6/4/2025).
Warga menyayangkan lambannya realisasi program ini. Bahkan, warga mengaku sudah dimintai identitas seperti KTP sebagai syarat pendataan penerima bantuan, namun tidak ada kelanjutan informasi sejak itu.
Kondisi ini menimbulkan kecurigaan di kalangan masyarakat. Mereka mulai mempertanyakan transparansi pengelolaan Dana Desa serta mendesak pemerintah desa untuk memberikan penjelasan resmi.
“Kalau anggaran 2024 saja belum direalisasikan, bagaimana dengan anggaran 2025? Jangan sampai justru digunakan untuk menutupi kekurangan tahun sebelumnya. Ini sangat tidak masuk akal,” tegasnya.
Lebih lanjut, masyarakat berharap agar Inspektorat dan aparat penegak hukum segera turun tangan melakukan audit terhadap penggunaan Dana Desa di Desa Bulili. Mereka khawatir, keterlambatan ini menjadi indikasi adanya potensi penyimpangan anggaran yang dapat merugikan masyarakat.
Hingga berita ini diterbitkan, Tim media masih berupaya menghubungi pihak terkait untuk klarifikasi lebih lanjut terkait keterlambatan proyek pengadaan lampu penerangan tersebut.//HM
Artikel Warga Bulili Minta Inspektorat Daerah dan Kejaksaan Pohuwato Audit Proyek Pengadaan Lampu Nelayan Puluhan Juta pertama kali tampil pada HARIAN METRO.