Pernyataan Yosar Ruiba Monoarfa alias Oca yang mengaku pengumpulan dana dari para penambang untuk kepentingan program hilirisasi manfaat yang telah digagasnya sejak 2024. Dibantah keras oleh aktivis lingkungan Ilham Hanafi.

Menurut ilham, hilirisasi manfaat yang diuraikan panjang lebar oleh yosar merupakan pembohongan publik untuk membenarkan aktivitas PETI di Kabupaten Pohuwato yang dikelolanya.

Yosar bukan “Robin Hood””, apa yang ia sebut sebagai program hilirisasi itu tidak ada, bahkan jauh sebelum ia bermimpi soal program itu, Limonu Hippy yang kala itu menjabat sebagai ketua APRI Kabupaten Pohuwato sejak tahun 2020 telah melakukannya namun tidak berkesinambungan. jadi ini hanya omon-omon yosar saja, ujar ilham.

baca : kembali lakukan normalisasi das, ini harapan wakil ketua 1 apri pasca normalisasi 

Masih menurut ilham, ada kurang lebih 700 kubangan bekas galian tambang illegal di Kecamatan Buntulia dan Taluditi, dimana 500 bekas galian tambang berada di desa hulawa kecamatan Buntulia sementara 200 kubangan lainnya ada di desa puncak jaya Kecamatan Taluditi.

Dari jumlah itu sudah berapa kubangan bekas galian tambang yang ditutup yosar ?

Dari informasi yang beredar, nilai partisipasi yang dikumpulkan yosar mencapai 50 juta setiap alatnya, ada kurang lebih seratusan alat berat yang bekerja dilokasi PETI Kabupaten Pohuwato sejak tahun 2024 sampai dengan hari ini, artinya setiap bulan yosar mengelola uang sebanyak 5 Milyar Rupiah,

berapa miliyar yang digunakan untuk program hilirisasi yang katanya yosar telah di gagas sejak tahun 2024 itu ?

Apa yang disampaikan yosar justru semakin mempertegas dugaan alur distribusi yang melibatkan pihak-pihak berpengaruh, untuk memperkuat praktek pertambangan ilegal yang sudah berlangsung lama di wilayah tersebut.

“Bila APH di Gorontalo masih mempunyai marwah sebagai penegak hukum agar segera menangkap Yosar, yang secara terang terangan telah mengakui sebagai koordinator PETI di Kabupaten Pohuwato”, tegas ilham.