
HarianMetro.co, POHUWATO – Polemik pencairan insentif jasa tenaga kesehatan di Rumah Sakit Bumi Panua (RSBP) Pohuwato kembali mencuat. Informasi yang diperoleh dari sumber internal yang enggan disebutkan namanya menyebutkan, pencairan jasa untuk bulan Mei seharusnya sudah diterima, namun hingga kini masih bermasalah.
Menurut keterangan sumber tersebut, tim jasa yang diketuai oleh dr. Dian sebelumnya telah bertemu dengan Wakil Bupati Pohuwato. Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan, di mana Wabup langsung berkoordinasi dengan Direktur RSBP untuk segera mencairkan jasa tenaga kesehatan dan staf rumah sakit.
Namun, kendala muncul lantaran terdapat perbedaan sikap di internal dokter spesialis. “Kendala ada di dokter beda, yaitu dr. Yunus dan dr. Dian. Mereka tidak mau menandatangani karena ingin pencairan menggunakan SK baru dengan tim yang baru. Padahal untuk menunggu SK baru itu prosesnya lama,” ungkap sumber tersebut, Rabu (24/9/2025).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Wabup bersama sebagian besar tenaga medis dan staf lainnya telah menyepakati pencairan jasa bulan Mei tetap menggunakan SK lama, sembari menunggu SK baru diberlakukan pada bulan berikutnya.
“Yang sudah tanda tangan itu sudah semua, kecuali mereka berdua. Bahkan dr. Dian sampai mengatakan ‘awas kalau ada yang tanda tangan punyaku’,” tambahnya.
Padahal, mekanisme pencairan tidak bisa dilakukan apabila masih ada pihak yang menolak tanda tangan. “Bukan hanya menunda, tapi memang tidak ingin bertanda tangan sebelum ada SK baru,” tegas sumber.
Situasi ini menimbulkan keresahan, terutama di kalangan perawat, staf administrasi, hingga cleaning service (CS) yang juga menunggu insentif jasa.
“CS saja belum menerima insentif dan gaji selama tiga bulan. Petugas oksigen juga belum terima gaji bulan Agustus,” jelas sumber tersebut.//HM
Artikel SK Baru Jadi Alasan, Pencairan Insentif RSBP Pohuwato Terhambat pertama kali tampil pada HARIAN METRO.